Minggu, 24 Mei 2009

nepal-incar-anoa-buatan-pindad

indonesia Baru saja dibuat, Anoa, panser beroda 6 buatan PT Pindad sudah dilirik militer asing. Nepal adalah negara yang mengincar kendaraan tempur (ranpur) ini. Sayangnya, belum ada kata sepakat.

"Mereka minta yang varian 4X4, sedangkan kita fokus dulu pada yang 6X6, " ujar Dirut PT Pindad Adik A Soedarsono saat jumpa pers usai menyerahkan 20 panser 6x6 kepada Dephan di Kantor PT Pindad, Kiara Condong, Bandung, Jumat (27/2/2009). Adik menjelaskan, Nepal membutuhkan panser untuk kebutuhan pasukan perdamaian Nepal yang akan dikirim ke Kamerun untuk bergabung bersama pasukan perdamaian PBB.

Namun PT Pindad tetap berharap Indonesia bisa dikenal sebagai negara penghasil panser dan Panser Anoa made in Bandung ini bisa laris di pasaran militer dunia. Tidak kalah dengan BTR dari Rusia dan Mowag dari Swiss.

Anoa Buatan indonesia

keunggulan dari panser ini :

Namanya dicomot dari mamalia khas Sulawesi. Tampilannya tidak kalah sangar dengan panser sejenis dari Eropa. Itulah sosok Anoa, panser beroda 6 hasil karya anak bangsa.

Kelahirannya disiapkan untuk mewujudkan kemandirian di bidang alutsista oleh Departemen Pertahanan dan PT Pindad.

Apa saja kelebihan Anoa? Untuk ukuran panser, Anoa terbilang cukup cepat. Kendaraan tempur (Ranpur) ini mampu melaju hingga kecepatan 90 km per jam.

Anoa juga mampu melompati parit selebar 1 meter dan melahap tanjakan dengan kemiringan 45 derajat.

Untuk urusan bodi, Anoa dilapisi lapisan baja tahan peluru. Apabila diberondong senapan AK-47 atau M-16 sih dijamin tidak bakal tembus.

Suspensi juga terbilang empuk. Independent Modular dan Torsion Bar. Selain itu, sistem navigasi generasi terbaru ditambah alat komunikasi anti jamming melengkapi interior ranpur ini.

Sayangnya, PT Pindad belum sepenuhnya mandiri. Beberapa komponen masih dicomot dari pabrikan Renault di Perancis. Namun bukan mimpi belaka jika ke depannya PT Pindad optimis ke depan seluruh komponen merupakan hasil dalam negeri.

"Untuk mesin, automatic transmision dan suspensi masih dari Renault," ujar Dirut PT Pindad Adik A Soedarsono saat jumpa pers usai menyerahkan 20 panser 6x6 kepada Dephan di Kantor PT Pindad, Kiara Condong, Bandung

Selain mesin, baja pada 30 panser pertama masih diimpor dari luar. Tetapi selanjutnya PT Krakatau Steel siap memenuhi kebutuhan baja sang Anoa.

Ranpur ini bisa digunakan untuk bermacam fungsi. Mulai dari pembawa pasukan, kendaraan komando hingga rumah sakit berjalan di medan tempur.

Persenjataan yang sudah terpasang adalah senapan mesin 7,62 mm dan 12,7 mm untuk varian infanteri dan Automotic Granade Launcher (AGL) 40 mm untuk varian kavaleri.